Untuk Melakukan Pengembangan Kurikulum, MM UMY adakan Diskusi dengan MM UGM

October 28, 2021, oleh: superadmin-mip

Yogyakarta – Kurikulum dan Metode pembelajaran adalah topik yang dibicarakan dalam sesi diskusi yang dilaksanakan oleh Magister Manajemen (MM) UMY dengan menghadirkan narasumber dari Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada.

Kurikulum adalah suatu yang sangat penting untuk dirumuskan dalam pembejalaran Pendidikan. Ditambah perkembangan zaman juga membuat kurikulum dan hal yang berkaitan dengan materi dan ketercapaian mahasiswa juga ikut serta berkembang.

Sesi sharing ini (26/10) digunakan untuk merespon sekaligus menjadi energi baru dalam hal yang berkaitan dengan perkembangan kurikulum yang berlangsung. Kurikulum yang dihasilkan rencananya akan diterapkan tahun depan.

Kegiatan diskusi ini diikuti oleh dosen Magister Manajemen UMY dibuka oleh Ibu Dr. Arni Surwanti, M.Si Selaku Kepala Program Studi MM UMY dan dilanjutkan oleh yang bertindak sebagai narasumber yakni Bapak Amin Wibowo, S.E., M.B.A., Ph.D. selaku kepala program studi Magister Manajemen UGM.

Dimulai dengan pertanyaan sekaligus pengantar dari Kepala Prodi MM UMY  mengenai publikasi dan capaiakn lulus sampai pada metode pembelajaran.

“Diskusi ini akan berisi pemaparan nantinya tentang memperbaiki kurikulum yang berjalan agar lebih baik lagi” ucapnya.

Selanjutnya pemaparan mengenai hal terkait kurikulum yang dibagi dalam tiga poin oleh Amin. Poin yang menjadi pembahasan dalam dikusi kali ini (1) Kurikulum, (2) Metode Pembelajaran, (3) Akreditasi Internasional.

Pembahasan yang dibahas mengenai diskusi ini berkaitan dengan adanya Visi Misi dan Values dari sebuah Program studi membuat sebuah carapain, capaian ini bberbentuk kurikulum. Kurikulum adalah turunan dari yang disebut Competency Goals (CGs) dan Learning Goals (LGs). Dalam Magister manajemen diperlukan  untuk mempunyai tujuan dari kompetensi dan target dari pembelajaran. Oleh karenanya dengan adanya pegangan Visi Misi dan Values ini tidak mungkin hanya memberkali mahasiswa dengan pengetahuan saja.

Selanjutnya dalam penyususan kurikulum mahasiswa tidak cukup dengan hanya diberitahu knowing saja, namun juga dengan being dan doing. Being merupakan tindakan yang diturunkan oleh Misi yang dibentuk, hal ini berkaitan dengan misi dapat didalami. Kemudian Knowing adalah perwujudan dari Visi, mahasiswa magsister manajemen hendak diarahkan kemana. Berkaitan dengan ini prodi MM perlu juga untuk memberikan studi kasus yang berkaitan dengan manajemen misalnya perusahaan, atau instansi untuk dapat menjadi bekal untuk mencapai visi yang diarahkan. Terakhir Doing, Doing dalam paparannya merupakan perwujudan dari Competency Goals, Doing bisa berbentuk magang, kerja lapangan, dan Thesis yang dilakukan oleh mahasiswa.

“Being, knowing dan doing membawa konsekuensi pada materi dan Metoda pembelajaran yang sesuai”

Selanjutnya Amin mencontohkan MM UGM dengan pendekatan studi kasus yang biasanya diterapkan dalam pembelajaran pada program studi. Pendekatan pengajaran dengan kasus dilaksanakan dengan beberapa pendekatan  yakni seperti yang dicontohkan melalui (1) Lecturing a case, (2) Theorizing a Case, (3) Illustrating a case, (4) Choreoghraphing a Case.

Diskusi ditutup dengan harapan diskusi yang dilakukan dengan MM UGM bisa dijadikan masukan untuk MM UMY dalam pengembangan kurikulum yang lebih baik lagi di Program studi MM UMY.