Penang Malaysia – (04/05) Pengelolaan organisasi menjadi kunci penting dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Perkembangan manajemen yang semakin cepat seiring dengan perkembangan digitalisasi dan kecepatan arus informasi dan teknologi berdampak pada semua bidang organisasi, termasuk organisasi bisnis dan organisasi non profit. Salah satu organisasi non profit yang mengimplementasikan pengelolaan manajemen yang terus beradaptasi dengan perubahan adalah Non Government Organization (NGO)  PERMAI.  PERMAI beralamatkan di Jalan Kuantan, George Town, 10150 George Town, Pulau Pinang
Learning Center: 2, Jalan Tun Dr Awang, Bukit Jambul, 11900 Bayan Lepas, Pulau Pinang. Permai Penang merupakan singkatan dari Pertubuhan Masyarakat Indonesia di Pulau Pinang Malaysia. Sebuah NGO atau organisasi non-politik non-pemerintah yang bergerak di bidang sosial, pendidikan dan kebudayaan. Anggota atau Ahli PERMAI terdiri dari masyarakat Indonesia yang berdomisili di Malaysia antara lain: pekerja, expatriat, dosen, guru, mahasiswa, dan pelajar.

Tata Kelola merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep manajemen dalam organisasi PERMAI. Manajemen memiliki peran strategis dalam membangun hubungan yang erat dalam setiap organisasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder). Manajemen dan pengelola PERMAI keduanya saling melengkapi dalam pengelolaan organisasi dalam mencapai visi dan misi yang telah ada.  Keberadaan PERMAI telah menjadi inkubator untuk melahirkan komunitas yang memiliki skill maupun keterampilan khusus agar bisa mendapat pekerjaan pada posisi dan gaji lebih tinggi atau minimum setara dengan bangsa lainnya.  Dalam proses interaksi organisasi, peran pengelola PERMAI menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi manajemen dalam bisnis. Nuryakin selaku pembicara dalam kegiatan pengabdian internasional di PERMAI menjelaskan pentingnya tata Kelola organisasi dalam praktiknya. Lebih lanjut ditambahkan beberapa aktifitas organisasi yang menjelaskan bahwa manajemen sebagai penentu utama keberhasilan PERMAI dalam mencapai visi dan misi yang telah ada.

Hadir dalam kegiatan pengabdian tersebut sejumlah pimpinan dari PERMAI seperti Eddy Virgo Ng selaku Presiden Permai, Khozaeni Rahmad dan Agung Priatin selaku Sekjend Permai. Manajemen PERMAI yang hadir dalam kegiatan tersebut merasa penting untuk memiliki kesamaan  dalam  mengimplementasikan konsep manajemen. Sedangkan kegiatan penabdian tersebut dihadiri 62 peserta baik anak-anak, remaja, dewasa dan keluarga warga Indonesia dan warga Malaysia di Penang Malaysia.

Nuryakin menjelaskan pula bahwa dalam prakteknya, manajemen PERMAI harus menjalankan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi. Apabila manajemen PERMAI menjalankan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi maka akan mudah untuk mencapai visi dan misi yang telah di bangun. Namun sebaliknya apabila fungsi-fungsi manajemen tersebut tidak dapat dilaksanakan maka kompetensi para pengelola PERMAI akan lambat dalam mencapai visi dan misi organisasi. Para peserta sangat antusias dalam kegiatan tersebut, beberapa pertanyaan muncul mengapa pengelolaan aspek manajemen keuangan saat ini tidak saja berfokus pada pergerakan dan pertumbuhan organisasi saja, namun lebih ke orang-orang yang mengelola organisasi. Nuryakin sebagai pakar bidang manajemen memandang aspek keuangan tidak hanya berwujud materi saja, namun juga non materi yang menjadi asset penting seperti pengalaman, ketrampilan (skill) dan Pendidikan yang beragam dalam menjelaskan fungsi manajemen dalam PERMAI. Fungsi-fungsi manajamen tersebut secara umum sudah dipraktikkan dalam pengelolaan PERMAI. Agung Priatin selaku Sekjend menyampikan benar kami telah menjalankan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan pengalaman kami dalam menjalankan organisasi ini.  Kegiatan tersebut memberikan manfaat dan pengalaman yang penting dalam memotivasi pengelola PERMAI untuk belajar dalam mempraktikkan manajemen dengan efektif dan efisien.